Selasa, 28 Agustus 2012

Cara Membuat Kerajinan dari Barang Bekas

          
Semakin hari, kita seperti disuguhi dengan pemandangan plastic-plastik bekas di sana-sini yang sebentar saja cukup untuk membuatnya menjadi gunungan sampah yang sempurna. Kita kah yang mencipta sampah-sampah itu? Tentu saja, manusia adalah konsumen terbesar di bumi ini, apalagi sampah plastik adalah bahan yang sulit untuk dimusnahkan. Ditimbun, akan mencemari tanah, dibakarpun tentu menimbulkan polusi udara karena asap plastic yang hitam pekat mengandung banyak karbondioksida yang tak baik bagi tubuh.
Sebenarnya, bukan tidak bisa mengelola plastik agar tidak mencemari lingkungan. Boleh saja memakai plastik sebagai pendukung keperluan sehari-hari, asal kita dapat meminimalisir pencemaran yang disebabkan oleh sampah plastik ini. Saat sampah plastik sudah dapat menjadi kerajinan dan bahkan telah menjadi produk fashion tersendiri yang dikenal dengan Trashion. Trashion artinya fashion dari sampah/ barang daur ulang.Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah kering akan bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan dibeli.
Nah, berikut beberapa alternative cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan
·         Pertama, pisahkan sampah kering dan sampah basah pada tempat sampah terpisah.
·          Lalu bersihkan, sampah kering hasil pemisahan, seperti bungkus minuman ringan seperti kopi, susu dan mi instan,dll.
·         Setelah itu plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian potong menjadi lembaran-lembaran.
·         Setelah terpotong lembaran, satukan plastik dengan lem/dijahit agar didapat bahan yang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
·         Menyatukan plastik dapat dilakukan sesuai selera masing-masing, bisa dari motifnya, warnanya, dll.
·         Setelah disatukan, kemudian dipotong sesuai dengan pola dan dapat dijahit sesuai dengan pola tersebut.

Berikut adalah satu contoh cara pembuatan kerajinan plastik yang paling sederhana, cukup menggunakan sedotan plastic dan botol bekas yang ada di sekitar Anda.
Alat :
GuntingCutterlem
Bahan :
Sedotan
lidi atau kawat yang agak besar (diameter ±2 mm)
kertas krep atau dapat diganti dengan kertas pita
bekas botol plastic sebagai tambahan aksesoris
Cara Membuat :
·         Potong sedotan kira-kira panjang ± 10 cm
·         Setelah itu belah ujung sedotan jadi empat bagian
·         Kemudian kesut sedotan yang telah dibelah hingga didapat bentuk yang lebih mekar dan agak lemas.
·         Lalu gunting tiap ujung sedotan yang telah dikesut, membentuk lancip menyerupai bentuk kelopak bunga asli
·         Satukan beberapa (4-5 buah) sedotan yang telah dipotong lancip tersebut kemudian digabungkan menjadi satu sehingga berbentuk bunga sedang mekar.
·         Bunga-bunga mekar dapat disatukan dengan kawat/lidi yang dibalut kertas krep/pita warna-warni.
·         Untuk ornament daunnya, kita bisa membuat dari potongan kertas pita atau dari potongan bekas gelas  plastik
·         Ulang cara yang sama, untuk membuat tangkai – tangkai bunga selanjutnya.
·         Bunga-bunga plastic siap dirangkai ke dalam pot bunga yang telah diisi spoon/ busa.


Video Bank Sampah untuk Kerajinan

Mengolah Kertas Koran Menjadi Kerajinan

    
Pusing dengan tumpukan koran bekas yang seakan-akan tidak ada habisnya? Tidak bisa dipungkiri, bagi kita yang berlangganan koran dirumah, memang semakin hari semakin bertambah saja tumpukan surat kabar itu memenuhi rak, koran pagi, sudah tidak enak dibaca sore, koran sore juga sudah basi informasi di pagi hari berikutnya. Ehm,, semakin dilema saja, manakala rak tempat bertumpuknya surat kabar, ternyata sudah penuh, tidak muat lagi menampung koran bekas, maka bergantilah kardus-kardus besar yang justru menambah riangan menjadi semakin sumpek saja.

Kenapa tak mencoba memanfaatkan koran bekas saja? Untuk membuat kreasi bingkai foto, sandal atau tas misalnya? Kertas koran, daripada menumpuk atau terbuang percuma, dapat Anda olah menjadi kertas daur ulang, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kreasi kerajinan tangan yang menarik. Yuk kita simak tahapan-tahapan membuat kertas daur ulang, seperti dibawah ini;

Siapkan terlebih dahulu alat dan bahannya;

·          Kertas koran
·         Lem kayu warna putih(PVC)
·         Pewarna tekstil/ pewarna makanan (pilih warna gelap)
·         Gunting
·         Blender
·         Ember untuk merendam
·         Ember lebar
·         Frame saringan biasa untuk sablon (untuk tahap percobaan, bisa juga menggunakan saringan santan atau tampi beras - anyaman bambu)
·         Pengering (kipas angin)

Cara pembuatan :

1.       Ambil kertas koran, kemudian gunting koran menjadi bagian kecil-kecil.
2.       Rendam guntingan kertas tadi dalam ember perendam (1-2 malam)
3.       Setelah 1-2 malam, angkat rendaman kertas kemudian blender sampai halus
4.       Setelah halus, beri pewarna tekstil (wantex) pada hasil blenderan kertas ini. Agar warna lebih tahan lama, Anda juga dapat merebus hasil blenderan kertas dengan pewarna, sampai matang.
5.       Angkat rebusan kertas, dinginkan. Setelah dingin, campur kertas dengan lem kayu. Pemberian lem jangan terlalu banyak pastikan agar cukup untuk mengikat serat-serat kertas.
6.       Kemudian, masukkan adonan dalam ember lebar  kemudian campur adonan kertas lem dengan air (dengan perbandingan 1:10) atau jika ingin lebih tipis, cukup tambahkan air.
7.       Masukkan saringan ke dalam ember, usahakan saringan masuk seluruhnya ke ember, agar bubur kertas dapat menempel dengan rata di saringan.
8.       Angkat saringan dengan hati-hati. Kemudian angkat bubur kertas dari saringan dan tempelkan hasil saringan bubur kertas itu pada frame pengering dengan hati-hati (posisikan bubur kertas di tengah frame)
9.       Tekan bubur kertas dengan hati-hati sampai kering (kadar airnya berkurang). Penekanan ini dapat dilakukan dengan karet dari sandal bekas atau gabus empuk.
10.   Setelah airnya berkurang,  lepaskan lembaran bubur kertas dan jemur atau dikeringkan dengan bantuan kipas (bisa juga setelah setengah kering lalu di setrika

Selain diberi warna dengan pewarna kain/ makanan, bubur kertas dapat juga divariasikan dengan berbagai bahan natural agar tercipta motif baru yang unik dan tentu saja menarik, seperti menambahankan; daun, rumput, rempah, gliter, bunga kering dan sebagainya. Proses penambahan motif ini, dapat dilakukan dengan cara;

·         Saat pemblenderan, blender bahan-bahan motif sebentar agar menjadi potongan kasar
·         Saat pencampuran dalam ember, potongan kasar dibiarkan tercampur tidak beraturan
·         Atau saat pengepresan, bahan motif disusun diatas bubur kertas, sesuai selera.


Setelah mengamali proses daur ulang dari kertas koran bekas menjadi kertas baru. Maka, kertas daur ulang siap dijadikan aneka kerajinan tangan, sesuai kreasi Anda.

Selamat mencoba!


Berikut ini adalah video cara pembuatannya,,, 




 

Pahlawan Devisa dan Terminal 3 Soekarno Hatta

         Bila anda pernah mendengar berita atau melihat sendiri tentang sebuah tempat penting di negeri ini yaitu Bandara Soekarno Hatta, yang mana bandara ini adalah salah satu bandara terbesar dan satu satunya bandara yang setiap hari menerima kedatangan penumpang yang tidak hanya dari dalam negeri tapi bahkan penumpang dari luar negeri.

Jika para penumpang dari luar negeri, utamanya para wisatawan atau para pejabat pemerintahan yang bertugas di suatu negara, mereka akan melewati sebuah terminal kedatangan yaitu terminal 2.

Dan, inilah para penumpang yang lebih diutamakan oleh pemerintah, bahkan mereka mendapat sebutan istimewa yaitu Pahlawan Devisa, mereka bila pulang ke tanah air dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta akan melewati sebuah terminal khusus untuk TKW dan TKI, yaitu terminal 3.

Bahkan, Pengkhususan ini sudah sejak lama berlaku, bahkan dikhususkan nya para TKW melewati terminal 3 ini menjadi suatu realita yang sangat banyak kisah kisah yang terjadi didalamnya.

Terminal 3 menjadi momok menakutkan bagi para buruh yang baru datang dari bekerja diluar negeri. Bahkan di terminal 3 ini banyak terjadi kejadian yang memiriskan. Sering para penumpang dimintai uang, dibentak-bentak, dimintai barang yang mereka bawa, bahkan para petugas di terminal 3 bertindak semena-mena kepada para buruh yang baru berdatangan ini.

Miris...

Nelongso...

Setelah pemerintahan berganti para punggawanya, tak urung menteri tenaga kerja yang membidangi tentang para buruh ini pun berganti pula. Dan digantinya menteri tenaga kerja yang baru pun diberlakukan berbagai perubahan disegala sudut.

Tentang nasib terminal 3 pun menjadi sorotan utama oleh Menakertrans. Semenjak mendapat masukan dari berbagai pihak maka terminal kedatangan untuk para buruh khususnya buruh dari Hong Kong dan Taiwan mulai tahun ini diberlakukan lain. Bukan melewati terminal 3 tapi melewati terminal 2 seperti kebanyakan penumpang yang non buruh.

Tapi, apakah cukup sampai disitu masalahnya? Tentu setelah beberapa perubahan yang terjadi ini nyatanya kejadian serupa di terminal 3 pun terjadi di terminal 2.

Dan, mengapa hanya khusus buruh dari Hong Kong dan Taiwan saja yang melewati terminal 2? Kenapa dengan buruh buruh dari negara lain tidak melewati terminal 2 juga? Membaca pertanyaan serupa dikoran, pak menteri bilang karena para buruh dari Hong Kong dan Taiwan sudah benar benar siap...

Saya tersenyum membaca jawaban yang dilontarkan oleh pak menteri tersebut. Lagi lagi miris...

Mengapa dengan kedatangan para buruh saja juga musti dibedakan?

Tak ayal, hal ini menjadi pernyataan pro dan kontra oleh beberapa pihak. Banyak organisasi buruh di Hong Kong yang mengecam akan perubahan ini.

Jika semestinya perubahan yang terjadi menjadi lebih baik, ini justru menjadi semakin buruk...

Dimana janji janji yang bapak menteri terhormat anda utarakan beberapa waktu lalu??

Segala perubahan yang ada diharapkan akan melindungi para buruh yang sudah memeras keringat di negeri sebrang, jika devisa yang dihasilkan para buruh ini melampaui devisa non migas, dimana peran pemerintah terhadap para buruh ini?

Dan apa layak jika mereka mendapat julukan Pahlawan Devisa yang mana perlindungan hukum pun tidak ada? Lebih baik julukan itu diabaikan saja.

Kami berharap, perubahan dari terminal kedatangan 3 ke terminal kedatangan 2 menjadi sebuah berita gembira oleh para buruh migran. Tentunya perubahan tersebut juga meliputi segala sistim yang ada mulai dari pembenahan berbagai hal, mengolah SDM terutama para petugas yang benar benar melayani sepenuh hati dan benar benar menjalankan tugas mereka. Tak ada embel-embel materi atau apapun...

Kamis, 23 Agustus 2012

Hong Kong : Victoria Park & Seni Berjualan Ala BMI

  Pernahkah anda mendengar nama Victoria Park yang lokasinya berada di negara Hong Kong? Mungkin anda pernah melihat sekilas beritanya di televisi tanah air atau bahkan mendengar cerita langsung dari teman-teman anda yang sudah menjejakkan kaki di negerinya Jackie Chan tersebut. Nama Victoria Park bagi kebanyakan para perantau dari Indonesia (BMI-Buruh Migran Indonesia) yang bekerja di negeri beton memang sudah tidak asing lagi. Bahkan pernah dimuat di koran berbahasa Indonesia terbitan Hong Kong mengulas nama taman ini dengan sebutan ''Kampung Jawa-nya'' orang Indonesia. Karena mayoritas yang datang ke taman ini adalah orang Indonesia yang berasal dari pulau Jawa & berbahasa Jawa pula.

  Ada apa sebenarnya di Victoria Park tersebut ? Bagi anda yang belum mendengar nama taman ini pasti menjadi semakin bertanya-tanya, Apa sih istimewanya Victoria Park itu bagi
perantau dari Indonesia?

  Victoria Park merupakan sebuah taman di tengah kota yang terletak di kawasan padat Causeway Bay Hong Kong. Taman ini banyak ditumbuhi berbagai pohon perdu yang ada di sekelilingnya. Di seberang jalan raya yang menghubungkan Causeway Bay-North Point berdiri megah sebuah perpustakaan terlengkap yang ada di negara Hong Kong yaitu Hong Kong Central Library. Sudah sejak lama Victoria Park menjadi tempat favorit & berkumpulnya para perantau dari Indonesia ketika hari Ahad liburan. Tak dipungkiri tempat-tempat selain Victoria Park pun menjadi tujuan para perantau tersebut.

  Dari tahun ke tahun dengan semakin banyaknya para perantau dari Indonesia yang bekerja di Hong Kong, Maka semakin beragam pula aktivitas mereka ketika mengunjungi taman Victoria. Dari sekedar duduk-duduk ngobrol dengan teman yang dikenalnya, Ada juga aktivitas lainnya yang bahkan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para perantau dari Indonesia yaitu berjualan beragam makanan & minuman ala tanah air. Selain itu mereka juga menyediakan kartu telepon bahkan sampai ada yang menjadi tukang pijat dan berjualan baju muslim & pernak-pernik muslim lainnya. ditambah lagi saat ini semakin banyak berdiri organisasi-organisasi yang semakin menjamur jumlahnya, Dari mulai majelis taklim sampai dengan organisasi yang fokus pada perburuhan.

  Ketika seorang perantau sudah menerima & menandatangani sebuah kontrak kerja, Itu berarti jenis pekerjaan pada calon majikan juga sudah tertulis dengan jelas di lembar kontrak kerja tersebut. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Banyak perantau dari Indonesia yang ''nyambi berjualan'' di Victoria Park. Sebenarnya ini sangat dilarang keras oleh pemerintah Hong Kong itu sendiri. Bahkan di setiap Ahad-nya, Banyak petugas Imigrasi yang berpakaian resmi & tak resmi berkeliaran keliling dari sudut taman yang satu ke sudut taman yang lain untuk mengecek apakah masih ada para perantau dari Indonesia berjualan di Victoria Park.

  Dari pengamatan yang terkadang saya lakukan sambil lalu ketika mengunjungi taman ini, Saya bisa menilai dengan baik betapa rapinya jaringan para penjual tak resmi tersebut. Dipastikan ada ratusan para perantau yang nyambi berjualan, Akan tetapi mereka seolah bisa mengetahui kedatangan para petugas imigrasi atau biasa mereka sebut dengan julukan ''Pakdhe'' saat datang ke Victoria Park.

  Sebelum para petugas imigrasi mengecek di setiap bagian yang menjadi tempat mangkalnya para penjual tersebut, Mereka melayani pembeli dengan senang hati yang datang hilir mudik datang & pergi. Ketika dari kejauhan para petugas imigrasi berbondong-bondong datang, Satu persatu para penjual itu memberitahukan secara berantai kepada para penjual yang lain.

''Ada Pakdhe...Ada Pakdhe...!!''

  Begitulah mereka serempak saling memberitahukan satu dengan yang lainnya. Sekonyong-konyong para penjual pun membereskan barang dagangannya ke dalam tas besar & koper yang mereka taruh di samping tempat duduk mereka. Seolah tak terjadi apa-apa para penjual tersebut duduk ngobrol dengan teman di sekitarnya. Rapi, Sangat jeli, Insting yang kuat, & terkendali. Begitulah seni berjualan para perantau dari Indonesia yang berjualan di Victoria Park.

  Sungguh, Saya benar-benar kagum akan kegigihan mereka...

  Demi mencari tambahan sesuap nasi ibaratnya, Selain dari gaji yang mereka terima dari majian di tiap bulannya untuk dikirimkan pada keluarga. Para perantau itu rela berjualan meski resiko buruk & dampak yang menyedihkan akan mereka terima. Dipulangkan ke Indonesia atau di PHK mendadak oleh majikan, Bahkan ada yang sampai di penjara.

  Hong Kong tak melulu pergaulan negatif yang terlihat, Ibarat nila setitik rusa susu sebelanga. Ada banyak perempuan-perempuan perkasa yang  bergelut pada kerasnya roda kehidupan di negeri beton tempatnya, Dan mereka para perantau yang rela berjualan itulah salah satu diantaranya.


Salam hangat dari negeri beton

Belajar Bahasa Kantonis(Cantonese)

      Kawan-kawan semua,,

Kali ini saya ingin berbagi dengan anda tentang bahasa kantonis(Cantonese).
Bahasa manakah ini?????
Apakah sama dengan bahasa mandarin yah??????tentu saja bahasa mandarin dan bahasa kantonis(Cantonese) sangatlah berbeda.Iya,mungkin ada persamaanya 1 atau 2 kata saja,penulisannya memang sama tapi cara membacanya(nadanya)sangatlah berbeda.

Bahasa Kantonis(Cantonese)adalah bahasa sehari-hari yang biasa di gunakan di negeri Beton yaitu negara HONGKONG.Dengan postingan yang saya tulis kali ini anda semua bisa belajar bahasa Cantonese sedikit demi sedikit.
Terkadang bahasa Cantonese saya pun masih tidak karuan karna di HONGKONG bahasa yang saya gunakan sehari-hari itu adalah bahasa Inggris(ENGLISH).

Nah,di bawah ini saya akan menulis sedikit bahasa Cantonese,semoga bermanfaat buat anda semua yang mau belajar bahasa Cantonese atau yang mau mulai menginjakan kakai di negri Beton alias negara HONGKONG.

1) BEBERAPA UCAPAN DASAR YANG PENTING.
      Ya                     = Hai
      Terimakasih      = Emkoi sai (berupa bantuan sesuatu)
      Terimakasih      = Toce sai (di beri barang)
      Maaf                 = Tuemci/Muisi
      Permisi             = Emkoi

2) SALAM.
      Selamat pagi    = Cousan
      Selamat siang  = Em on
      Selamat malam = Man on
      Selamat tidur    =Codao
      Selamat tinggal = pai-pai
      Sampai jumpa besok = pai-pai,dingyat kin.
      Apa kabar        = Lei ho / lei ho ma

3)BERTANYA TENTANG IDENTITAS ORANG.
      Siapa nama kamu?        = Lei kiu me-meng a??
      Nama saya.................        = Ngo kiu.......     
      Kamu berasal dari mana?  = Lei hai pinto yan a?? 
      Berapa usia kamu??      =   Lei keto soi a??
      Kapan sampai di hongkong?  = Keisi lei to hai Hongkong?

4)KATA TANYA.
    Apa                                 = Mei a/meleka.
    Dimana                           = Hai pin a?
    Siapa                               = Ping ko a?
    Kapan                             = Keisi
    Yang mana                     = Pinti a?
    Berapa                            = Keto a?
    Siapa anda                     = Lei hai pingko a?
    Siapa nama anda           = Lei kiu me-meng a?
    Nama saya.........              = Ngo kiu........./ngo meng kiu....
    Apakan kamu Reni?       = Lei haimai Reni?     
    Bukan,saya Rita             = Emhai, ngo hai Rita.
    Mau pergi kemana?       = Lei yiu hoi pin a?
    Saya mau ke BANK       = Ngo yiu hoi nganhong.

5)KELUARGA/NAMA PANGGILAN.
     Saya                             = Ngo
     Kamu                           = Lei
     Mereka                         = Goi tei
     Ayah                             = Apa
     Ibu                                = Ama
     Kakek                           = Kung kung
     Nenek                           = Bo bo(di baca po po)
     Kakak laki-laki              = Koko
     Kakak perempuan        = Kace
     Istri                               = Lo bo(di baca lo po)
     Suami                           = lo kung
     Anak laki-laki                = Cai
     Anak perempuan           = Loi
     Saudara kandung laki-laki  = Hingtai
     Saudara kandung perempuan  = Cimui
     Keponakan laki-laki                   = Piu koe
     Keponakan perempuan             = Piuce
     Adik leki-laki                              = Sailo
     Adik perempuan                         Amui / Mui-mui.

Cara Melipat Tissue Makan

  
Penggunaan tisu di rumah makan atau restoran di Indonesia sudah menjadi hal biasa, namun tips cara melipat tisu makan di restoran yang populer biasanya juga mempunyai kreasi tersendiri, pada umumnya tisu biasanya berfungsi sebagai pengganti napkin atau serbet, dikarenakan harganya juga lebih murah daripada serbet.
Berikut ini adalah macam macam cara melipat tisu makan



Cara Melipat Tisu Makan
bentuk Melipat Tisu Makan
Cara Melipat Tisu Makan
Cara Melipat Tisu Makan
Cara Melipat Tisu Makan
macam macam Melipat Tisu Makan
Cara Melipat Tisu Makan
seni Melipat Tisu Makan.

Tas Cantik


         Alhamdulillah dalam waktu 2 minggu saya bisa menyelesaikan tas ini,perpaduan warna hitam dan pink dengan motive yang cantik dan terlihat unik.Tas ini terbuat dari rangkain tali dan bahannya juga mudah di dapat di sekitar kota anda.
Bahan yang di perlukan ialah;

1)Tali secukupnya(1,2 atau 3 warna),
2)Gunting(untuk memotong),
3)Korek api(untuk enyambung tali),
4)Kain(di taruh/di jahit di bagian dalam tas,pabila tas sudah jadi),
5)Slerekan,
6)Benang dan jarum(untuk menjahit kain dan slerekan).

Berikut ini adalah beberapa contoh tas yang sudah saya bikin dengan menggunakan tangan(made in by hand);



Atau anda juga bisa membuka webs di bawah ini;

http://santicraft.webs.com