Kamis, 18 Oktober 2012

PINGUIN LUCU DARI BOTOL BEKAS

 Hasil kerajinan tangan yang akan kita buat kali ini adalah boneka penguin lucu dari botol plastik bekas. langsung saja kita mulai membuat.

Alat Dan Bahan

Bahan-bahan yang diperlukan :
  1. Botol plastik (botol minuman softdrink)
  2. Cutter
  3. Lem tembak
  4. Cat
  5. Kuas (ukuran kecil & sedang)
  6. Pewarna  (spidol warna atau yg lainnya)
Cara Membuat
Cara membuatnya sangat mudah :
  1. Siapkan 2 buah botol plastik bekas minuman soft drink berukuran sedang.
  2. Ambil salah satu botol plastik, dan potong bagian atas botol plastik tersebut.
  3. Ambil botol plastik yang satu lagi, dan potong bagian bawah botol plastik tersebut (seperti pada gambar no.1)
  4. Satukan 2 potongan botol plastik tersebut dengan  baik, dan rekatkan dengan menggunakan bantuan lem tembak sampai rapat dan benar-benar rapi.
  5. Tunggu sampai lem mengering.
  6. Warnai dengan warna dasar putih, dengan menggunakan cat dan kuas.
  7. Tunggu sampai cat putih mongering dengan sempurna.
  8. Buatlah pola dengan menggunakan pensil atau spidol.
  9. Warnai di luar pola yang telah digambar dengan cat warna hitam. Sisakan bagian atas botol, biarkan dengan warna putih.
  10. Warnai bagian atas botol dengan cat warna lain yang cerah. Bisa merah atau biru, atau warna lain sesuai selera anda.
  11. Biarkan cat mengering sejenak.
  12. Setelah kering berikan hiasan pada bagian atas (kepala penguin). Bisa memakai asesoris, atau bisa juga hanya dengan member hiasan gambar tambahan dengan spidol atau cat.
  13. Tambahkan mata dan hidung pada bagian yang berwarna putih.
  14. Tambah sedikit asesoris pada leher penguin dengan menggunakan sepotong kain perca.
  15. Penguin dari botol plastik sudah jadi.

Lucu kan penguinnya. Silahkan dicoba.

ANEKA MACAM KERAJINAN TANGAN DARI KORAN BEKAS

       Berbagai kerajinan tangan dari koran bekas bisa kita ciptakan sendiri di rumah. Bahan utama yang dibutuhkan hanyalah koran bekas yang banyak sekali ada di sekitar kita. Sayang sekali bukan kalau koran bekas tersebut hanya kita buang begitu saja. Maka mulai kumpulkanlah ide untuk memanfaatkan kembali kertas koran bekas itu.
Nah kali ini kita akan bagi-bagi ilmu lagi bagaimana membuat kerajinan tangan dari koran bekas dengan berbagai bentuk dan kreasi. Ide-ide yang kita bagikan kali ini memang tidaklah banyak, tapi lumayan untuk menambah ide kreatifitas kita menciptakan kerajinan tangan dari koran bekas. Baiklah kita mulai saja, disini ada beberapa contoh cara membuat kerajinan tangan dari koran bekas.



Bunga Mawar Kerajinan Tangan Dari Koran Bekas

 

Bahan yg diperlukan :

  1. Koran bekas
  2. Gunting kertas
  3. Lem kertas
  4. Cat akrilik
  5. Kuas

Cara membuat kerajinan tangan dari koran bekas

  1. Potonglah beberapa lembar kertas koran bekas membentuk empat persegi panjang dengan ukuran sedang sekitar 15 – 20 centimeter, atau sesuai kebutuhan tergantung besar kecilnya bunga.
  2. Sambungkan beberapa lembar kertas koran secara memanjang, untuk memperoleh kelopak bunga yang agak tebal.
  3. Lipat kertas menjadi 2 memanjang.
  4. Buka lipatan kertas.
  5. Lipatlah kembali potongan kertas koran tersebut menjadi 3 bagian. Kedua bagian tepi bertemu di tengah tepat di garis tengah bekas lipatan.
  6. Lalu lipatlah kembali. Dan anda akan mendapatkan kertas panjang dengan lipatan 4 lapis.
  7. Gulunglah lipatan kertas koran tersebut secara pelan-pelan.
  8. Setiap lapis kelopak bunga, putarlah baliklah lipatan koran.
  9. Setelah dirasa cukup besar, lipatlah ujung koran ke bawah dan lem ke bagian bawah bunga.
  10. Untuk memperkuat gulungan, bisa dibantu dengan lem.
  11. Bunga telah jadi, sekarang waktunya mewarnai.
  12. Warnai bunga kertas menggunakan cat akrilik dan kuas dengan warna sesuka anda, misalnya warna merah muda.
  13. Jemur sebentar bunga kertasnya sampai agak kering.
  14. Tambahkan sedikit cat putih lagi agar tampak alami.
  15. Jemur kembali bunga mawar kertas tersebut sampai kering.
  
       




Tas Kertas Kerajinan Tangan Dari Koran Bekas

 

Alat dan bahan :

  1. Kertas koran
  2. Lem kertas
  3. Kertas karton
  4. Tali

Kerajinan tangan dari koran bekas dan cara pembuatannya :

  1. Potonglah 2 lembar kertas koran atau lebih (agar kuat) dengan ukuran lebar 15,5″ dan tinggi 8,25″.
  2. Satukan kedua lembar potongan kertas koran tersebut.
  3. Buatlah lipatan pada kertas koran dengan ukuran masing-masing seperti pada gambar.
  4. Siapkanlah 2 lembar kertas karton denga ukuran 4,25″x1″
  5. Letakkan 2 lembar potongan kertas karton tersebut masing-masing di tengah sela-sela koran bagian bawah (bagian 4,25″x2″). Agar lebih kuat, lemlah kedua sisi atas dan bawah karton dengan sisi dalam koran. Kertas karton ini berguna sebagai alas tas agar lebih kuat.
  6. Sekarang mulailah membentuk tas dengan menyatukan lipatan-lipatan yg telah dibuat.
  7. Mula-mula satukan dengan lem bagian lipatan di tepi yang lebarnya 0,5″
  8. Kemudian lanjutkan dengan melipat dan menyatukan sisi-sisi lainnya seperti tertera pada gambar.
  9. Lem semua lipatan untuk menempelkannya.
  10. Untuk melapisi bagian dasar dalam tas, tempelkanlah selembar kertas karton agar terlihat rapi.
  11. Buatlah lubang-lubang pada sisi atas, masing-masing sisi 2 buah lubang. Anda bisa menambahkan ring aluminium agar lebih rapi.
  12. Pasanglah 2 buah tali dengan panjang secukupnya melalui 4 buah lubang tersebut.
  13. Ikatlah ujung masing-masing tali agar tidak terlepas.
  14. Tas kertas unik sudah selesai.

  
Bagaimana, lumayan mudah bukan untuk membuat aneka kreasi kerajinan tangan dari koran bekas? Contoh di atas hanyalah beberapa contoh sederhana dan sangat dasar. Anda bisa mengembangkan sendiri bagaimana menciptakan kerajinan tangan dari koran bekas yang lebih menarik dan lebih bervariasi. Nah, silahkan mencoba mempraktekkan membuat sendiri kerajinan tangan dari koran bekas di rumah.

MACAM-MACAM TUSUK DASAR MENJAHIT

        
Tusuk dasar yaitu tusuk dengan menggunakan alat jarum tangan. Ada beberapa tusuk dasar yang biasa digunakan dalam menjahit busana, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Tusuk Jelujur

Teknik membuat tusuk jelujur, yaitu dimulai dari kanan ke kiri, guna tusuk jelujur adalah untuk membuat jahitan menjadi sempurna. Tusuk jelujur dapat dibedakan menjadi 3 bentuk.
  • Tusuk jelujur biasa yaitu tusukan yang menggunakan jarak tidak sama.
  • Tusuk jelujur dengan jarak tertentu yaitu tusukan dengan jarak yang sama (konsisten) berguna untuk tusuk sementara Tusuk jelujur renggang yaitu tusukan dengan menggunakan sengkelik dengan spasi satu, tusukan jelujur renggang ini digunakan untuk tanda, dengan menggunakan benang rangkap yang nantinya digunting di antara tusukan tersebut sehingga meninggalkan jarak benang yang biasa dijadikan tanda dalam menjahit busana.
Tusuk Jelujur

2. Tusuk Tikam Jejak

Tusuk tikam jejak yaitu tusuk jahitan dengan bentuk jika dilihat dari bagian atas tusuknya kelihatan seperti jahitan mesin dan bila dilihat dari bagian bawah tusukannya seperti jahitan rangkap. Jarak tusukan bagian bawah dua kali jarak tusukan bagian atas, teknik menjahitnya adalah dengan langkah maju sebelum melangkah mundur ke belakang dengan jarak yang sama, tusuk tikam jejak berguna untuk pengganti jahit mesin.
Tusuk Tikam Jejak

3. Tusuk Flanel

Tusuk flanel biasa digunakan untuk mengelim pinggiran busana yang diobras. Tusuk flanel sering digunakan, terutama untuk busana yang dibuat dari bahan yang harganya mahal, di samping itu tusuk flanel juga dapat digunakan sebagai hiasan, sebagai tusuk dasar dan sulaman bayangan, untuk sulaman bayangan dengan jarak yang lebih rapat (dirapatkan) dan dapat juga mengikuti motif dekonasi. Caranya, jelujur kain yang sudah diobras 3-4 cm langkah tusukannya mundur 0,75 cm turun ke bawah, tusuk jarum ke kanan selanjutnya mundur lagi 0,5 cm tusuk lagi ke atas seperti tusukan pertama demikian seterusnya sampai selesai. Untuk mendapatkan hasil tusukan yang halus pada bagian bawah busana (pada rok) atau di mana pun tusuk flanel digunakan, lakukan dengan halus/tipis waktu menusukkan jarum ke bahan busana, dengan demikian hasil yang didapatkan juga halus dan tipis bila dilihat dari bagian balik (bagian buruk busana).
Tusuk Flanel


4. Tusuk Feston

Tusuk feston berfungsi untuk penyelesaian tiras seperti tiras lingkar kerung lengan atau pada pinggiran pakaian bayi. Tusuk feston juga dapat berfungsi sebagai hiasan bila benang yang digunakan adalah benang hias atau benang sulam dengan kombinasi warna yang serasi.
Tusuk Feston

5. Tusuk Balut

Tusuk balut berfungsi untuk menyelesaikan tiras pada kampuh untuk klim rol. Tusuk balut juga dapat digunakan untuk penyelesaian pinggir teknik aplikasi. Teknik menjahitnya dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya kanan ke kiri kesan benang dari tusukan agak miring.
Tusuk Balut

6. Tusuk Batang atau Tusuk Tangkai

Tusuk batang dibuat untuk hiasan, teknik menjahitnya dengan langkah mundur οΎ± 0,5 cm dan mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan, jarum ditarik ke luar akan menghasilkan tusuk tangkai dan seterusnya tusuk mundur lagi seperti yang pertama begitu seterusnya sampai selesai. Untuk membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan kain lebih banyak (besar).
Tusuk Batang atau Tangkai

7. Tusuk Rantai

Tusuk rantai fungsinya untuk membuat hiasan tekniknya dengan langkah maju, dengan memasukkan jarum dari bawah ke atas, kemudian tusukan kembali pada lubang tempat jarum dilingkarkan pada jarum, ditarik sehingga benang yang melingkar berada di lubang kedua selanjutnya jarum kembali menusuk lubang tempat jarum ke luar dan ekor benang melingkar pada jarum seperti semula, begitu seterusnya sampai selesai dengan mengikuti motif hiasannya.
Tusuk Rantai

8. Tusuk Silang

Tusuk silang ini berfungsi untuk membuat hiasan. Teknik pengerjaannya dengan langkah sebagai berikut: dimulai dari kanan atas ke kiri bawah, terus ke kanan bawah (tusukan pertama). Kemudian tusuk kedua di mulai dari kanan bawah terus ke kiri atas, letak tusukan sejajar baik tusukan bagian atas maupun tusukan bagian bawah, (tusukan yang terlihat menyilang di atas kain) dan seterusnya sampai selesai.
Tusuk Silang

9. Tusuk Piquar

Tusuk piguar biasanya berfungsi untuk memasangkan bulu kuda pada jas atau mantel. Di samping itu tusuk piquar dapat juga digunakan sebagai tusuk hias pada busana atau lenan rumah tangga.
Tusuk Piquar

Selasa, 28 Agustus 2012

Cara Membuat Kerajinan dari Barang Bekas

          
Semakin hari, kita seperti disuguhi dengan pemandangan plastic-plastik bekas di sana-sini yang sebentar saja cukup untuk membuatnya menjadi gunungan sampah yang sempurna. Kita kah yang mencipta sampah-sampah itu? Tentu saja, manusia adalah konsumen terbesar di bumi ini, apalagi sampah plastik adalah bahan yang sulit untuk dimusnahkan. Ditimbun, akan mencemari tanah, dibakarpun tentu menimbulkan polusi udara karena asap plastic yang hitam pekat mengandung banyak karbondioksida yang tak baik bagi tubuh.
Sebenarnya, bukan tidak bisa mengelola plastik agar tidak mencemari lingkungan. Boleh saja memakai plastik sebagai pendukung keperluan sehari-hari, asal kita dapat meminimalisir pencemaran yang disebabkan oleh sampah plastik ini. Saat sampah plastik sudah dapat menjadi kerajinan dan bahkan telah menjadi produk fashion tersendiri yang dikenal dengan Trashion. Trashion artinya fashion dari sampah/ barang daur ulang.Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah kering akan bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan dibeli.
Nah, berikut beberapa alternative cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan
·         Pertama, pisahkan sampah kering dan sampah basah pada tempat sampah terpisah.
·          Lalu bersihkan, sampah kering hasil pemisahan, seperti bungkus minuman ringan seperti kopi, susu dan mi instan,dll.
·         Setelah itu plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian potong menjadi lembaran-lembaran.
·         Setelah terpotong lembaran, satukan plastik dengan lem/dijahit agar didapat bahan yang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
·         Menyatukan plastik dapat dilakukan sesuai selera masing-masing, bisa dari motifnya, warnanya, dll.
·         Setelah disatukan, kemudian dipotong sesuai dengan pola dan dapat dijahit sesuai dengan pola tersebut.

Berikut adalah satu contoh cara pembuatan kerajinan plastik yang paling sederhana, cukup menggunakan sedotan plastic dan botol bekas yang ada di sekitar Anda.
Alat :
GuntingCutterlem
Bahan :
Sedotan
lidi atau kawat yang agak besar (diameter ±2 mm)
kertas krep atau dapat diganti dengan kertas pita
bekas botol plastic sebagai tambahan aksesoris
Cara Membuat :
·         Potong sedotan kira-kira panjang ± 10 cm
·         Setelah itu belah ujung sedotan jadi empat bagian
·         Kemudian kesut sedotan yang telah dibelah hingga didapat bentuk yang lebih mekar dan agak lemas.
·         Lalu gunting tiap ujung sedotan yang telah dikesut, membentuk lancip menyerupai bentuk kelopak bunga asli
·         Satukan beberapa (4-5 buah) sedotan yang telah dipotong lancip tersebut kemudian digabungkan menjadi satu sehingga berbentuk bunga sedang mekar.
·         Bunga-bunga mekar dapat disatukan dengan kawat/lidi yang dibalut kertas krep/pita warna-warni.
·         Untuk ornament daunnya, kita bisa membuat dari potongan kertas pita atau dari potongan bekas gelas  plastik
·         Ulang cara yang sama, untuk membuat tangkai – tangkai bunga selanjutnya.
·         Bunga-bunga plastic siap dirangkai ke dalam pot bunga yang telah diisi spoon/ busa.


Video Bank Sampah untuk Kerajinan

Mengolah Kertas Koran Menjadi Kerajinan

    
Pusing dengan tumpukan koran bekas yang seakan-akan tidak ada habisnya? Tidak bisa dipungkiri, bagi kita yang berlangganan koran dirumah, memang semakin hari semakin bertambah saja tumpukan surat kabar itu memenuhi rak, koran pagi, sudah tidak enak dibaca sore, koran sore juga sudah basi informasi di pagi hari berikutnya. Ehm,, semakin dilema saja, manakala rak tempat bertumpuknya surat kabar, ternyata sudah penuh, tidak muat lagi menampung koran bekas, maka bergantilah kardus-kardus besar yang justru menambah riangan menjadi semakin sumpek saja.

Kenapa tak mencoba memanfaatkan koran bekas saja? Untuk membuat kreasi bingkai foto, sandal atau tas misalnya? Kertas koran, daripada menumpuk atau terbuang percuma, dapat Anda olah menjadi kertas daur ulang, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kreasi kerajinan tangan yang menarik. Yuk kita simak tahapan-tahapan membuat kertas daur ulang, seperti dibawah ini;

Siapkan terlebih dahulu alat dan bahannya;

·          Kertas koran
·         Lem kayu warna putih(PVC)
·         Pewarna tekstil/ pewarna makanan (pilih warna gelap)
·         Gunting
·         Blender
·         Ember untuk merendam
·         Ember lebar
·         Frame saringan biasa untuk sablon (untuk tahap percobaan, bisa juga menggunakan saringan santan atau tampi beras - anyaman bambu)
·         Pengering (kipas angin)

Cara pembuatan :

1.       Ambil kertas koran, kemudian gunting koran menjadi bagian kecil-kecil.
2.       Rendam guntingan kertas tadi dalam ember perendam (1-2 malam)
3.       Setelah 1-2 malam, angkat rendaman kertas kemudian blender sampai halus
4.       Setelah halus, beri pewarna tekstil (wantex) pada hasil blenderan kertas ini. Agar warna lebih tahan lama, Anda juga dapat merebus hasil blenderan kertas dengan pewarna, sampai matang.
5.       Angkat rebusan kertas, dinginkan. Setelah dingin, campur kertas dengan lem kayu. Pemberian lem jangan terlalu banyak pastikan agar cukup untuk mengikat serat-serat kertas.
6.       Kemudian, masukkan adonan dalam ember lebar  kemudian campur adonan kertas lem dengan air (dengan perbandingan 1:10) atau jika ingin lebih tipis, cukup tambahkan air.
7.       Masukkan saringan ke dalam ember, usahakan saringan masuk seluruhnya ke ember, agar bubur kertas dapat menempel dengan rata di saringan.
8.       Angkat saringan dengan hati-hati. Kemudian angkat bubur kertas dari saringan dan tempelkan hasil saringan bubur kertas itu pada frame pengering dengan hati-hati (posisikan bubur kertas di tengah frame)
9.       Tekan bubur kertas dengan hati-hati sampai kering (kadar airnya berkurang). Penekanan ini dapat dilakukan dengan karet dari sandal bekas atau gabus empuk.
10.   Setelah airnya berkurang,  lepaskan lembaran bubur kertas dan jemur atau dikeringkan dengan bantuan kipas (bisa juga setelah setengah kering lalu di setrika

Selain diberi warna dengan pewarna kain/ makanan, bubur kertas dapat juga divariasikan dengan berbagai bahan natural agar tercipta motif baru yang unik dan tentu saja menarik, seperti menambahankan; daun, rumput, rempah, gliter, bunga kering dan sebagainya. Proses penambahan motif ini, dapat dilakukan dengan cara;

·         Saat pemblenderan, blender bahan-bahan motif sebentar agar menjadi potongan kasar
·         Saat pencampuran dalam ember, potongan kasar dibiarkan tercampur tidak beraturan
·         Atau saat pengepresan, bahan motif disusun diatas bubur kertas, sesuai selera.


Setelah mengamali proses daur ulang dari kertas koran bekas menjadi kertas baru. Maka, kertas daur ulang siap dijadikan aneka kerajinan tangan, sesuai kreasi Anda.

Selamat mencoba!


Berikut ini adalah video cara pembuatannya,,, 




 

Pahlawan Devisa dan Terminal 3 Soekarno Hatta

         Bila anda pernah mendengar berita atau melihat sendiri tentang sebuah tempat penting di negeri ini yaitu Bandara Soekarno Hatta, yang mana bandara ini adalah salah satu bandara terbesar dan satu satunya bandara yang setiap hari menerima kedatangan penumpang yang tidak hanya dari dalam negeri tapi bahkan penumpang dari luar negeri.

Jika para penumpang dari luar negeri, utamanya para wisatawan atau para pejabat pemerintahan yang bertugas di suatu negara, mereka akan melewati sebuah terminal kedatangan yaitu terminal 2.

Dan, inilah para penumpang yang lebih diutamakan oleh pemerintah, bahkan mereka mendapat sebutan istimewa yaitu Pahlawan Devisa, mereka bila pulang ke tanah air dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta akan melewati sebuah terminal khusus untuk TKW dan TKI, yaitu terminal 3.

Bahkan, Pengkhususan ini sudah sejak lama berlaku, bahkan dikhususkan nya para TKW melewati terminal 3 ini menjadi suatu realita yang sangat banyak kisah kisah yang terjadi didalamnya.

Terminal 3 menjadi momok menakutkan bagi para buruh yang baru datang dari bekerja diluar negeri. Bahkan di terminal 3 ini banyak terjadi kejadian yang memiriskan. Sering para penumpang dimintai uang, dibentak-bentak, dimintai barang yang mereka bawa, bahkan para petugas di terminal 3 bertindak semena-mena kepada para buruh yang baru berdatangan ini.

Miris...

Nelongso...

Setelah pemerintahan berganti para punggawanya, tak urung menteri tenaga kerja yang membidangi tentang para buruh ini pun berganti pula. Dan digantinya menteri tenaga kerja yang baru pun diberlakukan berbagai perubahan disegala sudut.

Tentang nasib terminal 3 pun menjadi sorotan utama oleh Menakertrans. Semenjak mendapat masukan dari berbagai pihak maka terminal kedatangan untuk para buruh khususnya buruh dari Hong Kong dan Taiwan mulai tahun ini diberlakukan lain. Bukan melewati terminal 3 tapi melewati terminal 2 seperti kebanyakan penumpang yang non buruh.

Tapi, apakah cukup sampai disitu masalahnya? Tentu setelah beberapa perubahan yang terjadi ini nyatanya kejadian serupa di terminal 3 pun terjadi di terminal 2.

Dan, mengapa hanya khusus buruh dari Hong Kong dan Taiwan saja yang melewati terminal 2? Kenapa dengan buruh buruh dari negara lain tidak melewati terminal 2 juga? Membaca pertanyaan serupa dikoran, pak menteri bilang karena para buruh dari Hong Kong dan Taiwan sudah benar benar siap...

Saya tersenyum membaca jawaban yang dilontarkan oleh pak menteri tersebut. Lagi lagi miris...

Mengapa dengan kedatangan para buruh saja juga musti dibedakan?

Tak ayal, hal ini menjadi pernyataan pro dan kontra oleh beberapa pihak. Banyak organisasi buruh di Hong Kong yang mengecam akan perubahan ini.

Jika semestinya perubahan yang terjadi menjadi lebih baik, ini justru menjadi semakin buruk...

Dimana janji janji yang bapak menteri terhormat anda utarakan beberapa waktu lalu??

Segala perubahan yang ada diharapkan akan melindungi para buruh yang sudah memeras keringat di negeri sebrang, jika devisa yang dihasilkan para buruh ini melampaui devisa non migas, dimana peran pemerintah terhadap para buruh ini?

Dan apa layak jika mereka mendapat julukan Pahlawan Devisa yang mana perlindungan hukum pun tidak ada? Lebih baik julukan itu diabaikan saja.

Kami berharap, perubahan dari terminal kedatangan 3 ke terminal kedatangan 2 menjadi sebuah berita gembira oleh para buruh migran. Tentunya perubahan tersebut juga meliputi segala sistim yang ada mulai dari pembenahan berbagai hal, mengolah SDM terutama para petugas yang benar benar melayani sepenuh hati dan benar benar menjalankan tugas mereka. Tak ada embel-embel materi atau apapun...

Kamis, 23 Agustus 2012

Hong Kong : Victoria Park & Seni Berjualan Ala BMI

  Pernahkah anda mendengar nama Victoria Park yang lokasinya berada di negara Hong Kong? Mungkin anda pernah melihat sekilas beritanya di televisi tanah air atau bahkan mendengar cerita langsung dari teman-teman anda yang sudah menjejakkan kaki di negerinya Jackie Chan tersebut. Nama Victoria Park bagi kebanyakan para perantau dari Indonesia (BMI-Buruh Migran Indonesia) yang bekerja di negeri beton memang sudah tidak asing lagi. Bahkan pernah dimuat di koran berbahasa Indonesia terbitan Hong Kong mengulas nama taman ini dengan sebutan ''Kampung Jawa-nya'' orang Indonesia. Karena mayoritas yang datang ke taman ini adalah orang Indonesia yang berasal dari pulau Jawa & berbahasa Jawa pula.

  Ada apa sebenarnya di Victoria Park tersebut ? Bagi anda yang belum mendengar nama taman ini pasti menjadi semakin bertanya-tanya, Apa sih istimewanya Victoria Park itu bagi
perantau dari Indonesia?

  Victoria Park merupakan sebuah taman di tengah kota yang terletak di kawasan padat Causeway Bay Hong Kong. Taman ini banyak ditumbuhi berbagai pohon perdu yang ada di sekelilingnya. Di seberang jalan raya yang menghubungkan Causeway Bay-North Point berdiri megah sebuah perpustakaan terlengkap yang ada di negara Hong Kong yaitu Hong Kong Central Library. Sudah sejak lama Victoria Park menjadi tempat favorit & berkumpulnya para perantau dari Indonesia ketika hari Ahad liburan. Tak dipungkiri tempat-tempat selain Victoria Park pun menjadi tujuan para perantau tersebut.

  Dari tahun ke tahun dengan semakin banyaknya para perantau dari Indonesia yang bekerja di Hong Kong, Maka semakin beragam pula aktivitas mereka ketika mengunjungi taman Victoria. Dari sekedar duduk-duduk ngobrol dengan teman yang dikenalnya, Ada juga aktivitas lainnya yang bahkan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para perantau dari Indonesia yaitu berjualan beragam makanan & minuman ala tanah air. Selain itu mereka juga menyediakan kartu telepon bahkan sampai ada yang menjadi tukang pijat dan berjualan baju muslim & pernak-pernik muslim lainnya. ditambah lagi saat ini semakin banyak berdiri organisasi-organisasi yang semakin menjamur jumlahnya, Dari mulai majelis taklim sampai dengan organisasi yang fokus pada perburuhan.

  Ketika seorang perantau sudah menerima & menandatangani sebuah kontrak kerja, Itu berarti jenis pekerjaan pada calon majikan juga sudah tertulis dengan jelas di lembar kontrak kerja tersebut. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Banyak perantau dari Indonesia yang ''nyambi berjualan'' di Victoria Park. Sebenarnya ini sangat dilarang keras oleh pemerintah Hong Kong itu sendiri. Bahkan di setiap Ahad-nya, Banyak petugas Imigrasi yang berpakaian resmi & tak resmi berkeliaran keliling dari sudut taman yang satu ke sudut taman yang lain untuk mengecek apakah masih ada para perantau dari Indonesia berjualan di Victoria Park.

  Dari pengamatan yang terkadang saya lakukan sambil lalu ketika mengunjungi taman ini, Saya bisa menilai dengan baik betapa rapinya jaringan para penjual tak resmi tersebut. Dipastikan ada ratusan para perantau yang nyambi berjualan, Akan tetapi mereka seolah bisa mengetahui kedatangan para petugas imigrasi atau biasa mereka sebut dengan julukan ''Pakdhe'' saat datang ke Victoria Park.

  Sebelum para petugas imigrasi mengecek di setiap bagian yang menjadi tempat mangkalnya para penjual tersebut, Mereka melayani pembeli dengan senang hati yang datang hilir mudik datang & pergi. Ketika dari kejauhan para petugas imigrasi berbondong-bondong datang, Satu persatu para penjual itu memberitahukan secara berantai kepada para penjual yang lain.

''Ada Pakdhe...Ada Pakdhe...!!''

  Begitulah mereka serempak saling memberitahukan satu dengan yang lainnya. Sekonyong-konyong para penjual pun membereskan barang dagangannya ke dalam tas besar & koper yang mereka taruh di samping tempat duduk mereka. Seolah tak terjadi apa-apa para penjual tersebut duduk ngobrol dengan teman di sekitarnya. Rapi, Sangat jeli, Insting yang kuat, & terkendali. Begitulah seni berjualan para perantau dari Indonesia yang berjualan di Victoria Park.

  Sungguh, Saya benar-benar kagum akan kegigihan mereka...

  Demi mencari tambahan sesuap nasi ibaratnya, Selain dari gaji yang mereka terima dari majian di tiap bulannya untuk dikirimkan pada keluarga. Para perantau itu rela berjualan meski resiko buruk & dampak yang menyedihkan akan mereka terima. Dipulangkan ke Indonesia atau di PHK mendadak oleh majikan, Bahkan ada yang sampai di penjara.

  Hong Kong tak melulu pergaulan negatif yang terlihat, Ibarat nila setitik rusa susu sebelanga. Ada banyak perempuan-perempuan perkasa yang  bergelut pada kerasnya roda kehidupan di negeri beton tempatnya, Dan mereka para perantau yang rela berjualan itulah salah satu diantaranya.


Salam hangat dari negeri beton